29 November 2012

Mempromosikan Pariwisata

Suasana pasar trapung sungai martapura, lok baintan, di pagi hari...suasana nya masih sangat tradisional, banyak banget yang menjajakan hasil bumi.

Objek wisata yang masih perlu polesan lagi, perlu dikemas lagi, hingga cantik, sehingga bisa mendatangkan wisatawan.

Namun, hal yang paling mendasar, dalam hal pengemasan ini, ada beberapa yang sebenernya, buat ku kurang sreg.

Untuk pengemasan, orang kita (pemerintah) seperti me-modern-kan suasana yang tradisional, sehingga suasana nya sudah berbeda. Atau ketika mempertahankan kesan tradisional nya, terkesan tidak memperhatikan keberlanjutannya.

Ada topik menarik, ketika mau bulik ke jakarta, sempat terlibat diskusi ringan dengan Rosyid, (saudara nya suami), diskusi yang ringan, dilihat dari kacamata yang berbeda. Aku melihat pengemasan pariwisata itu dari segi, bagaimana dengan adanya pariwisata di daerah tersebut, maka kegiatan ekonomi di daerah tersebut menjadi maju, sedangkan Rosyid melihat pengemasan dari sisi Fotografi (maklum lah, saudara yang satu ini memang concern sekali dengan fotografi nya).

Gambar : kepunyaan paman google
Pariwisata di Indonesia itu banyak sekali ragam nya, hanya saja memang tidak bisa disamaratakan untuk tiap daerahnya. Pariwisata ga bisa dipisahkan dari budaya, karena budaya itu yang menjadi dasar dari pariwisata.

Bali, daerah yang pariwisata nya maju pesat, banyak wisatawan baik yang mancanegara maupun yang nusantara, ingin datang ke Bali, bahkan adat mereka pun menjadi salah satu atraksi yang menarik untuk di lihat. Pariwisata disana maju pesat, karena selain karena pengemasannya yang menarik, masyarakat disana pun menerima akan pariwisata itu sendiri, budaya mereka mau menerima wisatawan yang datang ke daerah nya.

Gambar : Pasar Trapung Lok Baintan
Banjarmasin, Lombok atau daerah lain, yang pariwisata nya kurang menonjol, padahal daerah tersebut juga mempunyai objek wisata dan atraksi yang menarik, hanya saja kurang menonjol karena pengemasannya dan promosi nya yang kurang.

Bagaimana daerah tersebut (yang pariwisatanya kurang) akan dikunjungi oleh wisatawan, bila promosinya saja kurang. Promosi yang baik itu, ngga hanya melalui iklan yang terpampang saja, tapi yang paling paling mujarab adalah pembicaraan orang ke orang. Kenapa ?? karena bila kita puas, secara tidak sadar, kita pasti akan 'mempromosikan' daerah tersebut ke teman teman nya, dan begitu juga seterusnya.

Lantas, bagaimana kita membuat para wisatawan tersebut menjadi puas ??
Selain akomodasi, transportasi, dan atraksi, masyarakat nya pun menjadi salah satu kunci di dalam memajukan pariwisata di daerahnya, bila masyarakat nya welcome terhadap wisatawan yang datang, maka wisatawan akan nyaman dan bukan tidak mungkin untuk kembali lagi ke daerah tersebut dan akan bercerita bagaimana pengalaman mereka di daerah tersebut. Cerita itulah, yang secara tidak sadar menjadi alat promosi yang bermujarab. Tapi bagaimana, jika masyarakat tersebut, ternyata tidak welcome dengan wisatawan yang datang ke daerah nya, tentunya pariwisata tersebut juga kurang maju.

Jadi intinya, masyarakat menjadi salah satu faktor penunjang di dalam mempromosikan pariwisata di daerahnya.